JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng
menyatakan pemulihan ekonomi Indonesia memerlukan banyak waktu karena
Indonesia tengah memasuki ekulibrium baru.
"Saya kira krisis mungkin tidak, tapi recovery akan makan waktu karena ini penyesuaian kembali ke ekulibrium baru. Berarti dari sekarang ini mesti creeping lagi ke atas," kata Tanri di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Namun
demikian, merangkaknya perekonomian Indonesia saat ini lebih mudah
karena fundamental ekonomi yang sudah kuat, baik dari sisi BUMN maupun
swasta. Sehingga bila ada masalah, pemerintah tinggal menggerakkan BUMN.
"Makanya saya mengatakan BUMN jadi lokomotif. Itu (BUMN) jadi penyangga fluktuasi ekonomi kita," ujar Tanri.
Adapun
yang masih harus dibenahi, menurut Tanri, adalah sektor produksi dalam
negeri yang masih belum kuat. Hal ini menyebabkan dominasi impor. Pun
pada akhirnya menyebabkan tertekannya neraca pembayaran dan neraca
perdagangan.
"Jadi mestinya pemerintah tidak melakukan hanya
langkah-langkah sesaat, tetapi benahi sisi produksi termasuk
usaha-usaha kecil berbasis pertanian. Usaha ini terlalu kecil dan tidak
memiliki skala maka tidak punya market. Itu yang harus diperhatikan
karena sektor produksi kita paling banyak di sektor pertanian,
perkebunan, dan perikanan," ujarnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/03/2100131/Pemulihan.Ekonomi.RI.Masih.Butuh.Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar